Posted by : Unknown
Rabu, 07 Agustus 2013
Assalamualaikum Wr. Wb.
Pertama-pertama mimin ucapkan Selamat Hari Raya Idul Fitri 1434H Mohon Maaf Lahir dan Batin agan-agan :D semoga semua amal ibadah agan yg telah dilakukan di bulan suci Ramadhan ini berkah dan diterima di sisi Allah SWT. Pada post kali ini saya akan share tentang Arti Dari Minal Aidzin Walfaidzin.
Tidak terasa kita sudah (hampir akan) memasuki akhir bulan Ramadhan. Kalau nanti malam hilal sudah terlihat dan dan di-itsbat oleh pemerintah, maka insyaAllah besok kita akan merayakan hari raya Idul Fithri.
Meski demikian ucapan selamat, baik lewat SMS, email, facebook dan media lainnya mulai kita terima. Di antaranya ada yang menggunakan ungkapan Minal ‘Aidin wal Faizin, mohon maaf lahir dan batin,
Ucapan minal ‘aidin wal faizin sering sekali dijadikan ungkapan selamat dalam hari raya Idul Fitri di negeri kita.
Namun,
tahukah Anda apa artinya?
Atau jangan-jangan Anda mengira arti minal ‘aidin wal faizin adalah mohon maaf lahir dan batin?
Entah darimana asal ungkapan ini, namun yang jelas ini sudah disebut-sebut dalam syair lagu Ismail Marzuki (w. 1958):
Minal Aidin Wal Faizin
Maafkan lahir dan batin
Selamat para pemimpin
Rakyatnya makmur terjamin
Ini bukan berarti saya mengajak anda bernyanyi. Tidak sama sekali. Saya hanya ingin menunjukkan bahwa ungkapan ini sudah dipakai jauh sebelum Anda lahir, namun tetap saja masih banyak orang yang belum tahu apa maknanya.
Sekarang coba kita perhatikan.
Minal ‘aidin wal faizin bila ditulis dengan tulisan arab menjadi,
من العائدين والفائزين
Artinya secara leterleks adalah
“Termasuk orang yang kembali (merayakan hari raya i’ed) dan orang-orang yang menang.”.
Mungkin yang diinginkan adalah sebuah doa bagi yang mendapat ucapan selamat,
“Semoga Anda termasuk orang yang kembali (merayakan hari raya i’ed) dan orang-orang yang menang.”
Jadi,
jangan salah mengartikan dengan “Mohon maaf lahir dan batin” lagi.
Seperti yang telah disebutkan di atas, ucapan ini begitu popular di Indonesia. Bagaimana di negeri lain?
Sejauh pengamatan saya, kaum muslimin di luar negeri tidaklah mempergunakan ucapan ini untuk mengungkapkan selamat idul fitri.
Mereka biasa menggunakan, “Eid mubarak!” atau “Eid Sa’id”, bukan “Minal a’idin wal faizin,” walaupun di Malaysia dan Singapura mereka juga mengucapkan, “Maaf zahir batin.”
Nah sekarang dari sisi syar’inya, apakah ucapan ini diajarkan oleh Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam? Kalau tidak, bagaimanakah cara mengucapkan selamat Idul Fitri yang benar?
Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah salah seorang ulama besar Islam ditanya tentang ucapan selamat pada hari raya maka beliau menjawab
[Majmu Al-Fatawa 24/253] :
“Ucapan pada hari raya, di mana sebagian orang mengatakan kepada yang lain jika bertemu setelah shalat Id:
تقبل الله منا ومنكم
Taqabbalallahu minnaa wa minkum. (yang artinya): Semoga Allah menerima (ibadah) dari kami dan dari kalian”
Al Hafizh Ibnu Hajar, salah seorang ulama mazhab Asy Syafi’i juga pernah menyampaikan bahwa para sahabat Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam bila bertemu pada hari raya, maka berkata sebagian mereka kepada yang lainnya :
Taqabbalallahu minnaa wa minkum (تقبل الله منا ومنكم) (Semoga Allah menerima dari kami dan darimu)”.
Dan didapati pula bahwa mereka membalasnya dengan ucapan yang serupa.
Inilah yang dicontohkan oleh generasi Islam yang tentunya lebih untuk kita ikuti.
Wallahu a’lam bis shawab.
Meski demikian ucapan selamat, baik lewat SMS, email, facebook dan media lainnya mulai kita terima. Di antaranya ada yang menggunakan ungkapan Minal ‘Aidin wal Faizin, mohon maaf lahir dan batin,
Ucapan minal ‘aidin wal faizin sering sekali dijadikan ungkapan selamat dalam hari raya Idul Fitri di negeri kita.
Namun,
tahukah Anda apa artinya?
Atau jangan-jangan Anda mengira arti minal ‘aidin wal faizin adalah mohon maaf lahir dan batin?
Entah darimana asal ungkapan ini, namun yang jelas ini sudah disebut-sebut dalam syair lagu Ismail Marzuki (w. 1958):
Minal Aidin Wal Faizin
Maafkan lahir dan batin
Selamat para pemimpin
Rakyatnya makmur terjamin
Ini bukan berarti saya mengajak anda bernyanyi. Tidak sama sekali. Saya hanya ingin menunjukkan bahwa ungkapan ini sudah dipakai jauh sebelum Anda lahir, namun tetap saja masih banyak orang yang belum tahu apa maknanya.
Sekarang coba kita perhatikan.
Minal ‘aidin wal faizin bila ditulis dengan tulisan arab menjadi,
من العائدين والفائزين
Artinya secara leterleks adalah
“Termasuk orang yang kembali (merayakan hari raya i’ed) dan orang-orang yang menang.”.
Mungkin yang diinginkan adalah sebuah doa bagi yang mendapat ucapan selamat,
“Semoga Anda termasuk orang yang kembali (merayakan hari raya i’ed) dan orang-orang yang menang.”
Jadi,
jangan salah mengartikan dengan “Mohon maaf lahir dan batin” lagi.
Seperti yang telah disebutkan di atas, ucapan ini begitu popular di Indonesia. Bagaimana di negeri lain?
Sejauh pengamatan saya, kaum muslimin di luar negeri tidaklah mempergunakan ucapan ini untuk mengungkapkan selamat idul fitri.
Mereka biasa menggunakan, “Eid mubarak!” atau “Eid Sa’id”, bukan “Minal a’idin wal faizin,” walaupun di Malaysia dan Singapura mereka juga mengucapkan, “Maaf zahir batin.”
Nah sekarang dari sisi syar’inya, apakah ucapan ini diajarkan oleh Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam? Kalau tidak, bagaimanakah cara mengucapkan selamat Idul Fitri yang benar?
Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah salah seorang ulama besar Islam ditanya tentang ucapan selamat pada hari raya maka beliau menjawab
[Majmu Al-Fatawa 24/253] :
“Ucapan pada hari raya, di mana sebagian orang mengatakan kepada yang lain jika bertemu setelah shalat Id:
تقبل الله منا ومنكم
Taqabbalallahu minnaa wa minkum. (yang artinya): Semoga Allah menerima (ibadah) dari kami dan dari kalian”
Al Hafizh Ibnu Hajar, salah seorang ulama mazhab Asy Syafi’i juga pernah menyampaikan bahwa para sahabat Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam bila bertemu pada hari raya, maka berkata sebagian mereka kepada yang lainnya :
Taqabbalallahu minnaa wa minkum (تقبل الله منا ومنكم) (Semoga Allah menerima dari kami dan darimu)”.
Dan didapati pula bahwa mereka membalasnya dengan ucapan yang serupa.
Inilah yang dicontohkan oleh generasi Islam yang tentunya lebih untuk kita ikuti.
Wallahu a’lam bis shawab.
Sumber : http://www.facebook.com/pages/Sampaikanlah-Walau-Satu-Ayat/512266398840279?directed_target_id=0
Wah info bagus sob!
BalasHapus